Belajar Menulis Gelombang 4
Pertemuan 16 : Jumat, 3 April
2020
Waktu :
Pukul 19.00 – 21.00 WIB
Pemateri :
Bpk. Munif Chatib
Topik :
Menulis Tentang Momen Spesial Kala Mengajar
Handphone berdering, seorang
teman, kepala sekolah, meminta waktu saya untuk dapat mengajar di SMP, tepatnya
di kelas 8 B. Beliau mengatakan agar sekali dayung tiga empat pulau terlampau.
Pak Munif mengajar dengan strategi
multiple intelligences, Para guru nanti mengobservasi. Setelah itu dibahas
bersama dalam pelatihan guru. Saya menyetujui dengan senang hati. Namun,
keringat dingin menjalar, ketika saya tanya mengapa harus SMP Kelas 8 B ?
“Itu kelas paling
nakal, siswanya tidak bisa diatur. Hampir semua guru kewalahan mengajar di
kelas itu. Siswanya tidak menghargai guru. Membuat “geregetan” guru dan akhirnya
semangat guru menurun kala harus mengajar di kelas tersebut.”
Saya cuma menelan ludah. Membayangkan mengajar tema “Menghormati Guru” di kelas
yang semua siswanya paling tidak mau menghormati guru. Tak sabar menunggu
subuh, saya mulai membuat lessonplan.
Apa yang Anda rasakan jika
Anda menjadi guru seperti Pak Munif yang harus mengajar di kelas dengan kondisi
tersebut ?
“Kami, para guru sudah habis
– habisan, namun hasilnya masih tidak seberapa. Dengan cara apalagi?” keluh
kepala sekolah. Beberapa guru bergantian menceritakan pengalaman yang
mengerikan ketika mengajar kelas tersebut. Kaptennya adalah Si Malik, sang
ketua kelas. Namanya mirip dengan nama Malaikat penjaga neraka.
Kira - kira, bagaimana ending cerita di atas menurut
Anda ? Apakah Pak Munif berhasil menaklukan kelas yang disebut sebagai kelas
neraka tersebut dalam waktu 80 menit ? Anda tidak akan mengira, beginilah
endingnya pengalaman belajar mengajar di “kelas neraka” :
Dan selanjutnya, ada air
mata yang mengucur antara guru dan siswa. Alhamdulillah saya ucapkan ke hadirat
Allah SWT, saya berhasil menutup 80 menit mengajar dengan cantik. Siswa
mengamati pengertian tentang sikap menghormati, mengapa guru harus dihormati
dan bagaimana cara siswa menghormati guru dalam kehidupan sehari – hari.
Sangat luar biasa bukan pengalaman
belajar mengajar yang dilakukan oleh Pak Munif berdasarkan cerita di atas ?
Penulis pun merasa penasaran dengan
sosok Pak Munif dari cerita di atas. Apakah beliau adalah tokoh dalam cerita
fiksi, ataukah betul – betul seorang guru seperti kita ?
Sosok Gurunya Manusia
Munif Chatib, adalah seorang konsultan,
praktisi pendidikan dan penulis buku pendidikan populer. Beliau lahir di
Surabaya pada tanggal 5 Juli. Buku best seller yang ditulis beliau dengan judul
“Sekolahnya Manusia” diterbitkan dan launching pertama kali di MP Book Point
Jakarta pada tanggal 2 mei 2009, bertepatan dengan Peringatan Hari Pendidikan
Nasional. Saat ini Munif Chatib menjabat sebagai CEO NEXT EDU INDONESIA, sebuah
lembaga konsultan dan pelatihan guru di seluruh Indonesia dan luar negeri.
Beliau tak hanya menuangkan pemikirannya
dalam buku – buku yang ditulisnya. Konsep “Sekolahnya Manusia” diaktualisasi
dengan pada tahun 2000 dengan berdirinya TK Bangsa Sidoarjo, sekolah inklusi
yang menerima Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan pendekatan pendidikan
Quantum Learning. Berikutnya, pada tahun 2012, beliau mendirikan SD Plus
Mutiara Ilmu Pandaan di Jawa Timur yang mengusung konsep “Sekolahnya Manusia”.
Dan pada tahun 2015, beliau mendirikan sekolah model di Cibubur Bekasi yang
bernama SMP – SMA School of Human, sekolah inklusi dan laboratorium penerapan
konsep sekolahnya manusia secara nyata.
Kiprah beliau dalam bidang pendidikan
sangat luar biasa. Pemikiran dan kerja nyata nya dari tahun 2012 – 2016
dibagikan dalam pendampingan 400 lebih sekolah dasar negeri di seluruh Kota
Surabaya. Tak hanya itu, beliau juga turut membantu program Indonesia Mengajar
dari tahun 2010 – 2016.
Munif Chatib terus menyebarkan dan
mengembangkan alat riset kecerdasan yang disebutnya Multiple Intelligence
Research (MIR) yang diyakininya sangat dibutuhkan untuk mengetahui kondisi
terbaik siswanya. MIR adalah dasar dari konsep “Sekolahnya Manusia” yang
digagasnya sebagai sebuah konsep pendidikan yang humanis. Sekolah ini memandang
bahwa semua siswa adalah “bintang” dan menjadikan semua gurunya sebagai asset
terpenting dalam sebuah sekolah yaitu sebagai “Gurunya Manusia”. https://munifchatib.com
Momen Spesial Gurunya Manusia
Apa itu
Momen Spesial ?
Cerita 80 Menit di Kelas Neraka
merupakan salah satu momen special bagi Pak Munif yang dituliskannya bersama
momen spesial lainnya dalam buku “Gurunya Manusia”.
Menurut Pak Munif, momen spesial adalah kejadian
khusus yang terjadi dalam proses pembelajaran antara guru dengan siswa baik di
dalam maupun di luar kelas. Momen spesial ini bisa menjadi sebuah kenangan
seumur hidup karena termasuk pada jenis memori jangka panjang.
Secara lebih spesifik, momen spesial
terdiri dari perubahan motivasi, perubahan kemampuan dan perubahan sikap. Masih
ingatkah Anda dengan cerita “80 Menit di Kelas Neraka ?” inilah alasan Pak
Munif menganggap bahwa pengalamannya itu merupakan sebuah momen spesial. Karena
terjadi perubahan – perubahan yang dialami baik oleh kepala sekolah, guru, dan
siswa di kelas 8 tersebut. “Dan selanjutnya, ada air mata yang mengucur
antara guru dan siswa.” Dari kalimat tersebut, jelas terlihat bahwa ada
momen spesial yang terjadi.
Kapan
momen spesial terjadi ?
Proses belajar mengajar dilaksanakan
melalui 3 tahapan yaitu : pendahuluan, inti, dan penutup. Masing – masing
tahapan mempunyai peluang terjadinya sebuah momen spesial. Yang dibutuhkan
untuk menangkap momen spesial ini adalah kepekaan guru. Sekecil apapun kejadian
yang berkaitan dengan 3 bentuk perubahan yaitu perubahan motivasi, kemampuan,
dan sikap harus dituliskan oleh guru. Minimal dalam satu kali mengajar, ada
satu momen spesial yang bisa dituliskan.
Mengapa Momen Spesial Harus Dituliskan ?
Sebagai
seorang guru dan juga penulis, kita harus menjadikan pengalaman belajar
mengajar kita di kelas sebagai sebuah tulisan yang dapat menginspirasi banyak
orang. Bukan tidak mungkin, jika pembaca akan terus mengenang kita melalui
cerita atau tulisan yang kita bagikan. Sebab momen spesial yang kita tuliskan
menjadi bagian dari memori jangka panjang dari para pembaca tulisan kita.
Alangkah bahagianya juga kita sebagai penulis, jika ternyata tulisan yang kita
bagikan dibaca, dikenang, dibagikan dan bahkan dicari oleh banyak orang.
Alasan
lain yang membuat kita harus menuliskan momen spesial dalam blog kita adalah
bahwa momen spesial merupakan jenis tulisan yang paling mudah untuk ditulis.
Bentuknya yang merupakan artikel bebas, tidak ketat dengan segala macam aturan
artikel ilmiah, juga merupakan penanda bahwa semua orang bisa menulis dan
membagikan momen spesial mereka.
Bagaimana cara mengajar yang menghadirkan
momen spesial ?
Sebagai
seorang guru, tugas kita bukan hanya mentransfer sejumlah materi kepada siswa,
tetapi juga menghadirkan momen spesial pembelajaran kepada mereka yang akan
terus mereka kenang. Caranya adalah dengan menyajikan pembelajaran yang terkait
hal – hal yang bisa menjadi memori jangka panjang bagi siswa, diantaranya :
pengalaman pertama, hal yang berhubungan antara materi yang kita ajarkan dengan
kehidupan mereka, hal yang diulang – ulang atau kejadian berulang, perasaan /
emosi, dan pembelajaran untuk bertahan hidup.
Apa saja tahapan dalam menulis momen
spesial ?
Ada 3 tahapan dalam menulis momen
spesial, yaitu :
1. Catat
/ rekam kejadian momen spesial pada saat terjadi, jangan ditunda.
2. Elaborasi,
mencari data – data pendukung terhadap momen spesial. Data bisa berupa : fakta,
hasil wawancara (bertanya), dan imajinasi.
3. Menulis
dalam bentuk artikel bebas.
Apa saja tips menulis momen spesial ?
Dalam setiap kesempatan sharing bersama
guru, Pak Munif membagikan tips menulis momen spesial sebagai berikut :
·
Menulis saja dulu sesuai pengalaman
mengajar dan momen spesial yang terjadi, kesampingkan dulu masalah ejaan dan
aturan penulisan.
·
Menulislah dengan perasaan
yang bebas agar kita mudah menuangkan pokok pikiran
·
Menulis dahulu, edit
kemudian. Banyak tulisan yang tidak selesai karena terlalu banyak mengedit.
·
Tuliskan kesimpulan berupa
pesan moral atau informasi yang ingin dibagikan kepada pembaca
·
Jika kita menangkap banyak
momen spesial saat satu kali mengajar, kumpulkan saja dalam bentuk kalimat
pendek. Sedangkan untuk menuliskannya, mulailah dari momen yang menurut kita
paling mudah untuk menuliskannya. Jangan langsung menuliskannya semua.
·
Kembangkan tulisan melalui
pertanyaan – pertanyaan penunjuk, seperti : Apa masalahnya ? Apa penyebabnya ?
Apa dampaknya jika masalah tidak selesai ? Apa hikmah dari kejadian
itu ?
·
Gunakan alat bantu untuk
menangkap momen spesial, seperti foto dan rekaman video.
·
Jika kita menemukan momen
spesial berupa perilaku negatif siswa, lakukan refleksi pembelajaran, bisa
dengan menanyakan pertanyaan – pertanyaan berikut pada diri kita sendiri :
1) Apakah
ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan kita
2) Mengapa
siswa tersebut tidak memperhatikan penjelasan kita ?
3) Apakah
ada siswa yang membantah kita ?
4) Mengapa
siswa tersebut membantah kita ?
·
Untuk menuliskan momen
spesial yang negatif, sebaiknya kita menuliskan nama siswa dengan inisial,
namun jika dapat memberikan inspirasi bagi pembaca yang lain, bisa menggunakan
nama asli.
Kesimpulan :
·
Momen spesial dapat menjadi
bahan baku untuk menulis
·
Berlatihlah untuk menulis.
Awali dengan menulis semampunya Jangan khawatir salah dalam kaidah penulisan.
·
Tuangkan semua kejadian /
momen spesial ke dalam tulisan kita.
·
Guru harus bisa memainkan 3
peran yaitu menjadi guru, orang tua, dan sahabat bagi siswa
·
Berlatihlah untuk menjadi
lebih peka terhadap kebutuhan siswa. Ubahlah mindset guru terhadap siswa
berperilaku negatif bahwa “Tidak ada siswa yang nakal, melainkan siswa yang
belum terpenuhi kebutuhannya.”
Momen spesial bisa dijadikan bagan untuk menulis, menulis setiap hari, optimalkan 3 fungsi guru, guru sebagai guru, guru sebagai orang tua, guru sebagai sahabat bagi siswanya. Mantap
ReplyDeleteBagus sekali, menginspirasi
ReplyDelete