Komunitas Sejuta Guru Ngeblog

Komunitas Sejuta Guru Ngeblog
KSGN

Saturday, April 4, 2020

Cinta yang hilang

Belajar Menulis Gelombang 4
Oleh: Ari Yunanda



Bersama Bapak Munif Chatib, Pakar Multiple intelegensi

MOMEN SPESIAL, 80 MENIT DI KELAS NERAKA BERSAMA GURUNYA MANUSIA
Munif Chatib, seorang pakar pendidikan yang menarik diri dan fokus untuk memajukan pendidikan. Beliau terkenal populer dengan strategi multiple intelligences, dan kisah itu di mulai kembali ketika mendapatkan undangan untuk menjadi guru tamu di sebuah sekolah menengah pertama.

Sebagai seorang praktisi yang akrab dengan manajemen, maka membuat perencanaan sebelum memulai sebuah kegiatan adalah salah satu budaya para ahli, karena gagal merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan.

Pagi itu lesson plan selesai beliau susun untuk memenuhi undangan mengajar di sekolah menengah pertama tersebut. Berbagai isu miring telah beliau terima tentang kondisi peserta didik yang suka lupa aturan di ruang kelas.

Dengan aplikasi multiple intelegensi energi positif membuat terbangun nya kesadaran segenap penghuni sekolah. Peserta didik dan keluarga besar guru menemukan harapan baru jalan terang menuju indah nya masa depan pendidikan.

Dengan memberikan label sang juara kepada semua peserta didik yang beliau hadapi didalam kelas, melipat gandakan energi beliau untuk hadir mengajar di tengah peserta didik. Serta Membangun kesadaran dan kebahagiaan serta perasaan pentingnya belajar, semua peserta didik sangat berbahagia karena menemukan suasana penuh cinta dalam setiap detik waktu dalam ruang kelasnya.

Selama 80 Menit di Kelas Neraka merupakan salah satu momen special bagi Pak Munif yang dituliskannya bersama momen spesial lainnya dalam buku “Gurunya Manusia”.

Menurut Pak Munif, momen spesial adalah kejadian khusus yang terjadi dalam proses pembelajaran antara guru dengan siswa baik di dalam maupun di luar kelas.

Secara lebih spesifik, momen spesial terdiri dari perubahan motivasi, perubahan kemampuan dan perubahan sikap. “80 Menit di Kelas Neraka ?” inilah kesan spesial yang beliau temukan. Kenangan indah ini menjadi pengalamannya ketika terlihat nya perubahan – perubahan yang beliau lihat waktu itu.

Kapan momen spesial terjadi ?

Selama proses belajar mengajar di ruang kelas, dengan cara pandang bahwa semua mereka juara, akan membuat terang nya mata sosok seorang dalam melihat dan menyigi momen momen tersebut. Semua situasi-situasi selama proses berlangsung didalam kelas menghadirkan berbagai macam momen yang mengedukasi. Edukasi tiada henti akan terjadi selama waktu waktu sepanjang keinginan kita. Begitulah bekerja multiple intelegensi yang menangkap setiap momen momen tersebut


Mengapa Momen Spesial Harus Dituliskan ?

Momen spesial adalah sebuah kondisi langka, tidak bisa terulangi. Bagaikan awan yang senantiasa berubah-ubah. Dinamis bergerak, maka kisah-kisah itu harus kita ikat dengan pena. Agar karya itu bisa menghidupkan hati, menginspirasi dan menjadi bahan bakar dalam memperbaiki bangsa ini. Akan menjadi warisan yang tidak lekang oleh waktu dan masa. Momen spesial ini hanya bisa di ikat dalam kata-kata. Agar lupa tidak memiskinkan kita akan momentum yang luar biasa.


Bagaimana cara mengajar yang menghadirkan momen spesial ?

Realistis dalam penyajian materi, serta membuat mereka tahu bahwa materi tersebut bermanfaat bagi mereka adalah sebuah metode yang sudah teruji.

Membawa semua materi dalam kehidupan nyata serta manfaatnya untuk Indonesia lebih baik akan membakar jiwa jiwa yang penuh semangat tersebut

Apa saja tahapan dalam menulis momen spesial ?

Menuliskan kejadian-kejadian yang bermakna pada catatan singkat  yang kita temukan dalam setiap tahapan selama pembelajaran.  serta mengembangkan catatan kecil tadi dengan pendekatan 5 W 1 H seperti penulisan artikel populer,


Apa saja tips menulis momen spesial ?

Dalam setiap kesempatan sharing bersama guru, Pak Munif membagikan tips menulis momen spesial sebagai berikut :


  1. Menulis saja dulu sesuai pengalaman mengajar dan momen spesial yang terjadi, kesampingkan dulu masalah ejaan dan aturan penulisan.
  2. Menulislah dengan perasaan yang bebas agar kita mudah menuangkan pokok pikiran
  3. Menulis dahulu, edit kemudian. Banyak tulisan yang tidak selesai karena terlalu banyak mengedit.
  4. Tuliskan kesimpulan berupa pesan moral atau informasi yang ingin dibagikan kepada pembaca
  5. Jika kita menangkap banyak momen spesial saat satu kali mengajar, kumpulkan saja dalam bentuk kalimat pendek. Sedangkan untuk menuliskannya, mulailah dari momen yang menurut kita paling mudah untuk menuliskannya. Jangan langsung menuliskannya semua.
  6. Kembangkan tulisan melalui pertanyaan – pertanyaan penunjuk, seperti : Apa masalahnya ? Apa penyebabnya ? Apa dampaknya jika masalah tidak                 selesai ? Apa hikmah dari kejadian itu ?
  7. Gunakan alat bantu untuk menangkap momen spesial, seperti foto dan rekaman video.
  8. Jika kita menemukan momen spesial berupa perilaku negatif siswa, lakukan refleksi pembelajaran, bisa dengan menanyakan pertanyaan – pertanyaan berikut pada diri kita sendiri :
  9. Apakah ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan kita
  10. Mengapa siswa tersebut tidak memperhatikan penjelasan kita ?
  11. Apakah ada siswa yang membantah kita ?
  12. Mengapa siswa tersebut membantah kita ?
  13. Untuk menuliskan momen spesial yang negatif, sebaiknya kita menuliskan nama siswa dengan inisial, namun jika dapat memberikan inspirasi bagi pembaca yang lain, bisa menggunakan nama asli.

Kesimpulan :

  • Momen spesial dapat menjadi bahan baku untuk menulis
  • Berlatihlah untuk menulis. Awali dengan menulis semampunya Jangan khawatir salah dalam kaidah penulisan.
  • Tuangkan semua kejadian / momen spesial ke dalam tulisan kita.
  • Guru harus bisa memainkan 3 peran yaitu menjadi guru, orang tua, dan sahabat bagi siswa
  • Berlatihlah untuk menjadi lebih peka terhadap kebutuhan siswa. Ubahlah mindset guru terhadap siswa berperilaku negatif bahwa “Tidak ada siswa yang nakal, melainkan siswa yang belum terpenuhi kebutuhannya.” Empatilah, karena ada cinta yang hilang dari mereka.

No comments:

Post a Comment