Komunitas Sejuta Guru Ngeblog

Komunitas Sejuta Guru Ngeblog
KSGN

Wednesday, April 8, 2020

Kesadaran Menulis dan Menerbitkan Buku Bersama bang Tebbe

Nama saya Tubagus Salim, biasa dipanggil bang tebe.Untuk teman-teman yang ingin menyimak dan belajar konten penulisan bisa langsung cek IG saya di


Malam hari ini kita belajar materi pertama, saya akan langsung bagikan dan kita bisa langsung diskusi yah. kalau ada yang ingin ditanyakan silahkan bertanya.

Materi #1: Tentang kesadaran menulis dan menerbitkan buku.

Kenapa Kami Ingin Anda Menulis Buku, Minimal 1 buku seumur hidup? Teman-teman semuanya, punya impian gak bisa nulis buku sendiri? Yes pasti punya, makanya belajar dan join di grup ini.

Pertanyaan kedua, punya impian gak ingin sukses jadi penulis buku? Yes pastinya.Siapa juga orangnya yang gak ingin sukses apalagi sukses dengan karya, itu prestasi banget, iya kan?

Pertanyaan selanjutnya, apa yang harus dilakukan untuk menulis buku dan sukses jadi penulis? 
Sebelum dijawab coba kita pahami baik-baik kondisi kita saat ini.

Sekarang zaman sosmed dan digital, kemudian udah banyak banget yang bisa nulis buku lalu diterbitkan, baik diterbitkan ke penerbit mayor ataupun self editing.

Intinya saat kamu ngeluarin buku, maka akan ada ratusan bahkan ribuan buku lain, banyak banget pokoknya saingan buku kamu, siap?

Apalagi saat ini, semua informasi bisa dengan bebas dicari, googling saja. Semua sudah banyak pakai aplikasi, bahkan saya atau Anda juga menggunakannya. Mudah, praktis, simpel dan ekonomis.

Kalau begitu masih penting gak nulis buku itu?

(ayo jawab dalam hati...)

Lalu, kalau saya udah nulis buku terus gak sukses gimana?

Buku saya gak rame dibaca, yang beli gak ada, saya juga gak popular. Intinya gak sukses. Padahal dari awal saya nulis ingin sukses.

Jika hal yang saya sampaikan di atas adalah kekhawatiran dan dilematias yang Anda rasakan untuk berkarir di dunia penulisan, maka materi ini akan membuat Anda makin kuat dan fokus menulis buku. Terlepas sukses atau enggak.

Karena kita sendiri harus memiliki definisi sukses masing-masing.

Begini....

1. Sukses adalah hasil atau akibat.

Akibat ditentukan oleh sebab. Sebab adalah proses yang harus dilakukan oleh kita. 

Jika ingin sukses menjadi penulis maka lakukan sebab yang membuat Anda sukses menjadi penulis.

Syarat pertama bagaimana Anda bisa sukses menulis buku.


2. Sukses nulis buku berbeda dengan sukses dibilang lain. Atau profesi lain secara umum.

Saat Anda menulis buku, baik itu nulis cerita atau non-fiksi, intinya Anda menyampaikan pesan. 

Pesan kebaikan dan manfaat yang dirasakan oleh pembaca buku Anda.

Yuk kita tengok para pendahulu, para ilmuwan, para ulama yang menghabiskan waktunya untuk menulis buku-buku pengetahuan.

Bayangkan saja, dengan alat sederhana yang mereka gunakan, hanya pena dan tinta saja. Gak seperti kita sekarang, nulis pakai laptop, hape canggih.

Kalau kita salah nulis tinggal didelete saya. Ingin memperbanyak tinggal cops.

Sementara para pendahulu kita alat tidak secanggih ini. Untuk nulisnya lama, dan kalau salah ya nulis ulang lagi dari awal. Gak bisa dihapus. Kertas masih menjadi barang yang langka dan mahal.


Kebayang gak susahnya jaman dulu ingin nulis satu buku saja. Sekarang bersyukurlah, nulis bisa pakai laptop canggih. Sayangnya alat canggih tidak dibarengi dengan semangat dan motivasi yang canggih pula. Kita nulis buku bisa berbulan-bulan, itupun lebih banyak yang gak selesai.

Kalau jaman dulu lama karena kendala alat. Sekarang lama karena kendala semangat. 

Luar biasanya para ulama bukan nulis 1 buku, tapi berjilid-jilid buku. Wajar separuh hidup mereka dihabiskan untuk menulis buku. Tujuannya apa? Untuk sukses? Popular? Keuntungan? Bisa jadi. Tapi jelas bukan itu tujuan utamanya. 

Gimana mau sukses jaman dulu belum ada penerbit yang akan mengumpulkan royalti untuk penulis. Mesin cetak buku belum ditemukan, mau memperbanyak tulisan harus ditulis ulang. Mau popular ya gak bisa, satu buku akan sangat lama sekali untuk tersebar. Bahkan setelah penulis meninggal belum tentu karya-karya popular.

Nah dari mereka kita bisa belajar arti kesungguhan dan semangat untuk berbagi. Saat Anda menulis buku pada dasarnya bukan untuk Anda, untuk generasi selanjutnya, untuk orang yang bahkan tidak kenal Anda tapi ia membaca pesan kebaikan dari Anda. 

Hal yang lebih filosofis, menulis buku artinya Anda sendiri sedang menulis sejarah hidup Anda sendiri. Tahu gak apa yang membuat sebuah bangsa bisa lebih hebat dibandingkan bangsa lain?

Jawabannya kebanggaan akan sejarah. Ok gak usah jauh ngomong bangsa terlalu luas. Kita ngomongin keluarga deh. Apa yang membedakan suatu keluarga sukses dengan keluarga bisa saja? Ada yang tahu. Yah sama. Kebanggaan akan sejarah dari keluarga, kebanggaan karena menjadi salah satu keturunan dari keluarga hebat. Kenapa bangga karena keluarga itu punya sejarah.

Sekarang saya mau tanya, Anda kenal gak sama kakek dari kakek ayah Anda itu seperti apa? Rata-rata gak kenal. Gak tahu apa yang mereka lakukan, gak tahu apa yang mereka perjuangankan. Apa yang mereka lakukan. Impian apa yang sedang diperjuangkan. Kita gak tahu. Saya sendiri gak tahu. Kenapa? Karena mereka tidak meninggalkan warisan paling berharga yaitu buku, pengetahuan, kebijaksanaan.

Saya tidak mau itu terjadi untuk keturunan saya nanti. Saya ingin mereka mengenal saya, tahu dulu nenek moyangnya, orang tuanya sungguh-sungguh berjuang untuk mereka dan yang lebih penting mereka bangga menjadi keturunan saya. Maka dari itu saya menulis buku untuk mengenalkan diri saya kepada keturunan saya nanti agar mereka bangga.

Teman-teman semuanya sekarang sudah paham kenapa saya ingin Anda menulis buku? Soal sukses itu bonus. Biarkan saja, itu berkah yang bisa kita dapatkan dari kerja keras dan kebaikan. Menulis satu buku, bisa memperbaiki satu, dua atau beberapa generasi. Menulis buku membuat orang-orang yang kita sayang bangga menjadi bagian dari diri kita.

Sekarang jawab, apakah Anda semua siap menulis buku? Jika tidak siap silahkan tinggalkan grup ini. Jika siap kita akan belajar bagaimana menulis buku...Terlepas Anda mau nulis buku apa, novel, cerpen, puisi atau apapun. Silahkan!!! Inilah kesadaran paling penting untuk dipahami, agar minimal kita bisa menulis 1 buku saja seumur hidup.

Demikian materi #1. Materi pembukaan diskusi kita yang akan berlangsung selama 7 hari.  Ok silahkan jika ingin bertanya. Grup saya serahkan kepada pak @Agung Pramono Wa. Kita sama sama berdiskusi dengan aturan yang ada.

11 comments:

  1. Alhamdulillah, sangat memotivasi, mudah2an nanti bisa mengikuti...

    ReplyDelete
  2. Mengisfirasi sekali, saya sudah nulis buku tapi varu satu

    ReplyDelete
  3. Waduh motivasinya mengena banget. Saya sangat terkesan dengan kalimat,
    "Saat Anda menulis buku pada dasarnya bukan untuk Anda, untuk generasi selanjutnya, untuk orang yang bahkan tidak kenal Anda tapi ia membaca pesan kebaikan dari Anda". Inilah royalti yang tak ternilai harganya sebagai amal jariyah. Subhanallah...jadi terbuka mindset saya.

    ReplyDelete
  4. Dahsyat materinya Pak. Alhamdulillah sudah bs ikut berkarya dlm buku antologi bersama dan satu buku tunggal. Bismillah semoga bisa membuat buku tunggal kembali.

    ReplyDelete
  5. Sangat menginspiratif, smg bisa ikut ya ...

    ReplyDelete