Komunitas Sejuta Guru Ngeblog

Komunitas Sejuta Guru Ngeblog
KSGN

Sunday, April 26, 2020

STRATEGI SUKSES MEMASARKAN BUKU BERSAMA PENERBIT ANDI

STRAEGI SUKSES MEMASARKAN BUKU BERSAMA PENERBIT ANDI

Oleh
Noralia Purwa Yunita


Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak  anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku. Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.




Perkembangan industri penerbitan buku juga dipicu oleh alasan keuntungan (profit margin) yang relatif besar dibandingkan industri lainnya khususnya barang konsumsi. Saat ini terdapat 1328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit.

Dalam rangka untuk mempertahankan Industri Penerbitan Buku, supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal, maka diperlukan suatu strategi pemasaran. Srategi Pemasaran biasanya hampir dipakai oleh semua wirausaha atau entreprenur yang menjalankan bisnis.
Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Mengapa demikian? hal ini dapat dilihat dari jenis  jenis buku yang di terbitkan. Jenis  jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokan menjadi katagori buku. 

Salah satu contoh di Penerbit kami, Penerbit ANDI Offset menerbitkan  32 katagori produk buku yaitu Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks, dll. Dari jenis  jenis katagori buku tersebut disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis kategori buku yang diterbitkan. 

Strategi pemasaran buku pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi :
1.      Faktor Mikro , yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
2.  Faktor Makro yaitu demografi-ekonomi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.
Saat ini Penerbit ANDI Offset dalam menjalankan pemasaran buku menggunakan kedua faktor tersebut. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya yang telah mencapai 40 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 10.000 judul buku yang  di kelompokkan menjadi 32 katagori.

Berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro di atas, strategi pemasaran buku yang digunakan oleh Penerbit ANDI Offset dibagi menjadi dua strategi yaitu :
1)     Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara.
a.      Pemasaran buku lewat Online
Saat ini yang sedang ngetren dan gencar di dunia maya yaitu berpromosi lewat Online melalui website dan media sosial lainya. Kalau kita sudah mempunyai produk buku yang jenis katagorinya banyak maka langkah awal kita harus buat website.  Dengan mempunyai website ini kita dapat merencanakan promosi dalam melancarkan penjualan buku. Untuk penjualan buku lewat Online ini kita harus terus proaktif untuk terus promosi, supaya kita dapat menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial, mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah sehingga kesetiaan konsumen terjaga, menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu, menaikkan penjualan dan profit, membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing, membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan, serta mengubah tingkah laku, persepsi dan pendapat konsumen. Media Online yang digunakan untuk promosi dan penjualan buku dapat berupa telepon, WA, sms, email, dll.
(sumber : kompasiana.com)

b.      Pemasaran Buku Lewat Komunitas
Kita tentunya memiliki komunitas masing-masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi, maka gunakanlah jaringan komunitas ini untuk sarana promosi dan penjualan buku. Penjualan lewat komunitas biasanya akan lebih efektif dan efisien asal kita proaktif komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

2)     Strategi pemasaran buku serangan Darat
Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara dalam penetrasi pasar buku, kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang di tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Penerbit Andi sendiri telah mempunyai 43 cabang di seluruh wilayah nusantara, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut. Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju , antara lain :
a.      Toko Buku
Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri, sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka  kita perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional. 
Kenapa kita perlu petakan jenis toko buku tersebut, hal ini dikarenakan tiap jenis toko buku tersebut mempunyai sistem administrasi dan tempat yang berbeda. Contoh toko buku modern yaitu Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan Toga Mas Books Store. Toko Modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem centralisasi dan sebagainya. Adapun toko buku semi modern biasanya masih dikendalikan dan mengunakan sistem administasi penjualan per toko. Sedangkan Toko Tradisional biasanya sistem transaksinya masih manual .
Untuk itu saluran toko buku tersebut masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip jual, kecuali toko buku tradisional yang diberlakukan kredit dan jual putus.
(sumber : cnnindonesia.com)
Strategi Promosi di toko buku Modern yang dapat kita lakukan, antara lain :
·        Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol
·        Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
·        Mengadakan Bedah Buku, Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
·        Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM , dll )
·        Penulis dapat membantu menjualkan bukunya dan pihak Penerbit akan memberikan Rabat buat penulis.

b.      Directselling
Pemasaran Buku melalui Directselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan yaitu buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK), buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kuliah, serta buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK, Perguruan Tinggi dan umum
Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) .Tugas Tenaga Penjual / sales tersebut diberikan target sesuai maping areanya masing-masing yaitu :
·        Kunjungan langsung ke tiap sekolah
·        Kunjungan langsung ke setiap kampus
·        Kunjungan langsung ke setiap Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dll.
Dengan kunjungan langsung tersebut diharapkan dapat membangun hubungan yang baik dengan pihak Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan dll sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat.

c.      Melakukan Event  Event
Aktif dalam melakukan event-event  seperti event Pameran buku, seminar, workshop, Tryout, dan sebagainya.
(sumber : foto.tempo.co)
Masing-maing strategi yang diterapkan, terdapat kelebihan dan kekurangannya, antara lain:
·        Serangan Darat lebih banyak menghasilkan karena langsung ketemu dgn konsumen apalagi pasar buku teks utama yg kita pasarkan. Konsumen biasanya lebih senang tatap muka langsung dan dapat melihat sampel produknya. Kekurangan serangan darat,  dibutuhkan tenaga penjual tentunya ada biaya operasional dan butuh waktu dalam follow up.
·        Adapun serangan udara,  kelebihannya bisa menekan biaya operasional,  informasi produk cepat sampai ke konsumen dan promosi bisa tersebar secara masif lewat online ini. Kekurangan nya : konsumen di indonesia belum terlalu percaya atas informasi produk yg diterima,  ada rasa takut barangnya tidak sesuai dgn peranannya , konsumen masih dikenai  ongkir .

Bagi penulis pemula, jika naskahnya dinyatakan diterima dan diterbitkan oleh penerbit skala nasional seperti Penerbit Andi, tentunya kami akan lakukan langsung memakai dua strategi pemasaran tersebut. Tetapi bila penulis tersebut  menerbitkan sendiri atau tidak melalui Penerbit, maka dapat melakukan strategi pemasaran buku serangan Udara di point 2 (komunitas dan gunakan media sosial secara mandiri) .

Penulis yang tulisannya dinyatakan diterima dan akan diterbitkan oleh penerbit Andi, maka akan mendapatkan hak Royalti 10% dari total nilai transaksi terjual. Kalau di penerbit Andi rata-rata diberikan Royati per 6 bulan terhitung sejak buku telah terdistribusi dan di tandatangani perjanjian kedua belah pihak (antara penulis - penerbit). Penulis juga akan mendapatkan bukunya sebanyak 3 eksemplar serta potongan harga sebesar 30%.

Kriteria tulisan yang dapat diterima dan layak terbit oleh penerbit Andi yaitu:
1.      Aspek Ideologis
Apakah topik bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila, apakah topiknya akan meresahkan kondisi masyarakat seperti: politik, hankam, sara, sopan santun, harga diri, dll.
2.      Aspek Keilmuan :
·        Apakah topik yang dibahas merupakan topik baru bagi masyarakat, dan apakah masyarakat sudah siap menerima topik tersebut?
·        Apakah naskah tersebut gagasan asli atau jiplakan?
·        Terkait dengan akurasi data maka diperlukan sumber daftar pustaka yang lengkap.
3.      Aspek Penyajian:
·        Apakah sistematika kerangka pemikiran baik sehingga alur logika pemaparan mudah dipahami?
·  Bahasa yang digunakan apakah komunikatif sesuai dengan jenis naskah dan sasaran pembaca?
· Apakah cara penulisannya sudah benar, yaitu menggunakan tata bahasa dan ejaan yang baku?
· Kelengkapan naskah secara fisik seperti kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, batang tubuh, daftar gambar, tabel, lampiran, index, daftar pustaka, sinposis, apakah sudah lengkap?
·  Pengetikan menggunakan media dan alat apa, apakah tulis tangan, diketik manual, ketik komputer menggunakan software tertentu?
· Mutu gambar, tabel dan objek lain yang dipasang (capture) apakah layak atau masih harus diperbaiki lagi?
· Apakah urusan perizinan penggunaan gambar tertentu, izin terjemahan, izin pengutipan dll. sudah diselesaikan?
4.      Aspek Pemasaran:
·  Apakah tema naskah mempunyai pangsa pasar jelas dan luas sehingga buku akan dapat dan mudah diterima pasar?
·Apakah naskah memiliki selling point atau potensi jual tertentu, seperti judul, keindahan, bahasa, kasus aktual, dsb?
·Apakah ada buku sejenis yang beredar dan telah diterbitkan? Apa kelebihan naskah tersebut dibandingkan dengan buku lain?
5.      Aspek Reputasi Penulis:
·  Apakah penulis adalah tokoh, praktisi, dosen yang sangat diakui kepakarannya oleh masyarakat luas?
· Apakah buku-buku yang pernah diterbitkan mempunyai catatan keilmuan dan pemasaran yang baik?

Dari kelima aspek diatas, tetap yang dijadikan pertimbangan suatu naskah layan terbit adalah potensi pasar.

Selanjutnya, naskah buku yang dinyatakan layak cetak, akan dicetak sesuai dengan aturan internal masing-masing penerbit. Format buku yang akan dicetak terdiri dari beberapa ukuran yaitu ukuran besar, standar, kecil, atau buku saku serta format spesial. Penentuan format ini akan berpengaruh terhadap ketebalan buku dan kedalaman materi yang kita inginkan.

Format buku di Penerbit Andi:

·        Format Besar : 20 cm x 28 cm, 21,5 cm x 15,5 cm
·        Format Standar : 16 cm x 23 cm, 11,5 cm x 17,5 cm
·        Format Kecil : 14 cm x 21 cm, 10 cm x 16 cm
·        Format Khusus : 10 cm x 18 cm, 13,5 cm x 7,5 cm

Biasanya banyak penulis tidak pernah memperhatikan format ini sehingga saat dilakukan pengaturan layout dan setting, beberapa bagian buku menjadi tidak sesuai dengan maksud Penulis. Ketidaksesuaian tersebut contohnya: proporsi gambar yang tidak benar, pemotongan kata yang tidak tepat (terutama pada listing program pada buku pemrograman), dan ketebalan buku yang tidak proporsional.

Pada akhirnya, yang terpenting dari pemasaran buku adalah keaktifan dari penerbit dan penulis itu sendiri untuk mempromosikan buku yang di jual melalui berbagai macam media yang ada baik online maupun offline.

1 comment:

  1. mantap teruslah menulis

    kunjungi dan tinggalkan jejak di halobelajarsesuatu.blogspot.com

    ReplyDelete