Malam ini kita akan mendapatkan pencerahan dari mas @Budiman Hakim dan moderatornya omjay tunjuk pak @Bambang Purwanto Bandung. Kepada pak bambang omjay persilahkan memimpin kuliah online ini.
Mas Budiman kami undang untuk mengawali pertemuan malam ini. Ok, sambil menunggu Mas Budiman. Saya sapa peserta Gelombang 7, kakak kelas kita semua. Selamat menikmati pembelajaran malam ini.
Kepada Yth. Mas Budiman Kami persilahkan
Assalamualaikum Warahmatullahi wabarokatuh. Selamat malam temen2 semua. Nama saya Budiman Hakim. Biasa dipanggil Om Bud. Orang periklanan manggil saya Om Bud. Anak-anak saya manggil saya Om Bud. Isteri saya manggil saya Om Bud. Bahkan mertua saya juga manggil saya Om Bud. Materi belum saya mulai tapi udah ada yang left
Biasa Om Bud, getaran di Grup ini mwmang fantastis Jadi kalian juga boleh manggil saya Om Bud kalo mau….Siap Om.
Biasa Om Bud, getaran di Grup ini mwmang fantastis Jadi kalian juga boleh manggil saya Om Bud kalo mau….Siap Om.
Malam ini saya diminta Om Jay untuk berbagi ilmu di sini. Bahkan Om Jay meminta saya secara spesifik untuk membawakan tema “MENULIS TANPA IDE”. Eh, ini saya langsung mulai atau perkenalan dulu, Pak Mod?
Om Bud, saya akan berikan kesempatan untuk memberikan materi. Selanjutnya bila sudah materi. Om Bud bisa memberikan kesempatan untuk pertanyaan
Silahkan Om Bud,
Silahkan Om Bud,
“MENULIS TANPA IDE” sebenernya adalah judul buku saya yang terbaru. Dan materi yang akan saya bawakan adalah salah satu bab yang terdapat dalam buku ini. Jadi otomatis judul materi kita adalah Menulis tanpa ide
Tentang narasumber :
Budiman Hakim mengawali karir sebagai copywriter di Advertising Agency, Leo Burnett, kemudian pindah ke Advertising Agency Ogilvy. Selanjuta membangun agency sendiri yang bernama MACS909 da menduduki jabatan sebagai Creative Advisor. Berbagai penghargaan banyak diraih baik itu di ajang festival periklanan lokal dan internasional. Sekarang ini Budiman Hakim lebih memfokuskan diri sebagai pengajar, baik itu di kampus, pengusaha UKM dan korporasi di Indonesia.
Budiman Hakim |
MENULIS TANPA IDE ? MANA BISA ? Yang saya tahu untuk menuliskan sesuatu itu ya harus punya ide, kalau tidak ada ide mana mungkin akan muncul sebuah tulisan begitu saja. Nah dalam pertemuan ke-8 kali ini, narasumber akan memberikan ilmunya untuk kita semua tentang bagaimana menulis tanpa harus menunggu ide terlebih dulu.
Jadi penasaran nih,
Yuk ah kita simak pemaparan beliau.
Oiya jadi lupa nih, yang menjadi narasumber kali ini adalah Budiman Hamim tetapi beliau lebih dikenal dengan panggilan Om Bud.
Menurut Om Bud, Bagaimanakah kita menentukan sebuah tulisan itu menarik atau tidak? Mudah saja! Tulisan yang bagus adalah yang mampu menggugah EMOSI pembacanya.
Cara menilainya cuma dengan 1 pertanyaan: Apakah buku kita mampu membuat pembaca tertawa terbahak-bahak, apakah tulisan kita mampu membuat orang menangis ? Ketika seseorang dapat membuat orang menangis atau tertawa, maka di situlah saat tulisan kita mampu menggugah EMOSI pembacanya. Jadi menurut Om Bud, kata kuncinya adalah ‘EMOSI’.
Kesimpulannya adalah ketika kita menulis sebuah cerita, kita wajib memasukkan unsur EMOSI dalam cerita itu. Namun dalam pelaksanaannya ternyata tidak mudah. Ketika kita ingin menulis, seringkali kita gak punya ide. Orang-orang banyak yang mengistilahkan kondisi ini dengan writers’ block.
Untuk mengantispasi hal tersebut, menurut Om Bud ada dua hal yang bisa kita lakukan.
1. MEMANFAATKAN EMOSI.
Caranya sangat sederhana. Tuliskan semua perubahan EMOSI dalam kehidupan kita sehari-hari. Metode ini biasa saya sebut dengan CERPENTING. Singkatan dari Cerita Pendek Tidak Penting. Cerpenting adalah metode menuliskan peristiwa-peristiwa REMEH yang terjadi di sekeliling kita.
Meskipun ceritanya sepele tapi ternyata kita ketawa atau terharu atas peristiwa itu. Dengan kata lain emosi kita tergugah. Jadi tuliskanlah peristiwa tersebut. Perlu dipahami benar, ya, bahwa ceritanya harus benar-benar TIDAK PENTING. Kalo kalian menuliskan dilema diajak pacar untuk pindah agama maka itu cerita penting. Kalo kalian bercerita tentang anak yang terpengaruh temannya nyoba-nyoba narkoba maka itu cerita penting. Cerpenting haruslah cerita yang tidak penting itu sebabnya METODE LATIHAN MENULIS ini disebut cerpenting = Cerita Pendek Tidak Penting. Ceritanya bisa macem-macem. Cari cerita yang paling REMEH tapi bikin kita ketawa, marah, terharu, pokoknya semua rasa yang yang menggugah emosi kita.
Misalnya yang punya anak kecil pastinya sering ngakak ngeliat kelucuan anaknya. Iya kan?
Atau kita lagi naik motor terus keabisan bensin sementara kita juga lupa bawa duit karena gak sempet ke ATM. Udah jauh-jauh dorong motor pas sampe ternyata mesin ATMnya rusak. Ngeselin, kan? TULISKAN! Atau kalian mau cerita horor waktu dikejar-kejar oleh kecoa terbang? Pokoknya pengalaman remeh apapun yang kalian alami, selama itu menggugah emosi? TULISKAN! Terserah kalianlah apa yang mau ditulis.
Intinya apapun yang menggugah emosi? Tuliskan!
Menulis cerpenting memang menuliskan sesuatu yang TIDAK PENTING tapi manfaatnya SANGAT PENTING. Kenapa? Kalo kita bisa menggugah emosi pembaca dengan topik yang SANGAT SEPELE, apalagi kalo kita menuliskan hal yang SANGAT PENTING, pastinya bakalan jadi bagus banget Jika sudah terbiasa menulis cerpenting maka kita akan selalu mendapat pemicu untuk menulis. Ya pastilah, topik sepele aja kita mampu, kok. Itu pointnya. Gak usah mikirin apa gunanya tulisan itu. Anggap aja itu adalah latihan menulis yang menyenangkan. Kenapa menyenangkan? Karena kita mengalaminya sendiri dan terbukti menggugah emosi, jadi gak ada salahnya kita abadikan. Menulis itu persis kayak memasak. Supaya tambah enak, tambahkanlah bumbu-bumbu.
Berikut beberapa contoh cerpenting yang pernah beliau tulis.
CERPENTING #1
BACA BUKU LOMPAT-LOMPATSedang asyik makan Ifumi di sebuah resto kecil di Senayan City, tiba-tiba seorang perempuan datang mengagetkan saya.“Om Bud. Wah, kok bisa ketemu di sini kita,” kata Indri. Dia adalah temen saya di industri periklanan.“Hey, Indri. Pakabar lo?” tanya saya lalu cipika-cipiki dengannya.Dengan cuek Indri langsung bergabung di meja saya lalu berkata, “Om Bud, gue udah baca buku lo yang judulnya STORYTELLING. Bagus banget! Gue suka.”“Kok bisa bilang bagus? Emang lo udah abis bacanya?” tanya saya.“Belom, sih,” katanya, “Abis gue bacanya lompat-lompat.”Saya berhenti menyuap ifumi, memegang pundaknya lalu berkata, “Lain kali kalo baca buku, lo harus duduk. Kalo lompat-lompat ya susah nyelesainnya.”“HAHAHAHAHAHAHAHA….Gila lo!!!”
Coba perhatikan cerita sederhana ini. Sama sekali gak penting. Lucu, kan?
Menurut beliau lagi. kalo mau kekinian, cerita ini bisa kita bikin versi videonya. Maka jadilah konten menarik yang bisa kita posting di IG, Youtube dll. π
CERPENTING #2
PERCAKAPAN DI SEBUAH BAR
Saat itu saya sedang berada di sebuah kafe dan duduk di bar bersama Boni. Karena home band yang main gak bagus, akhirnya kami memutuskan untuk ngobrol aja ngediskusiin band-band yang kami suka.
“Eh, Bon. Lo tau Superman is dead?” tanya saya.
Di luar dugaan Boni menjawab,
“Hah? Innalillahiiii….Kapaaan????” tanya Boni.
Hahahahahahaha…tentu saja saya ngakak abis mendengar omongannya. Silakan dibaca contoh cerpenting di atas Coba perhatikan cerpenting di atas. Gampang banget kalo mau dijadikan konten video. Luar biasa kan manfaat cerpenting? Jadi mulai sekarang, setiap kalian tergugah emosinya, langsung dicatat. Simpan di laptop. Kumpulkan dalam satu folder dan beri nama ‘SUMBER IDE’. Setiap kali kita butuh ide untuk menulis, kita tinggal buka folder itu. Inspiratif, kan? Kalo kita mau lebih peka terhadap apa yang terjadi pada kita sehari-hari, sebetulnya ada banyak yang bisa kita tuliskan menjadi cerpenting.
2. MEMANCING EMOSI
Metode yang kedua adalah memancing emosi. Dari emosi yang kita dapet bisa kita konversikan menjadi ide. Pernah kan kalian ngedenger orang ngomong, "Jangan tunggu kaya lalu baru berderma. Berdermalah dulu maka in shaa Allah kita akan menjadi kaya." Ada lagi yang kalimat yang mengatakan, "Jangan menunggu bahagia lalu baru tersenyum. Tersenyumlah maka kebahagiaan akan datang padamu." Dan masih banyak lagi kalimat-kalimat motivasi dengan formulasi kalimat seperti di atas. Saking banyaknya sampe saya curiga bahwa formulasi kalimat tersebut adalah RAHASIA KEHIDUPAN. Kenapa demikian?
Karena sepanjang pengalaman sang narasumber dalam menulis, beliau menemukan RAHASIA cara menulis tanpa ide.
Dan setelah beliau coba menuliskan rahasianya, ternyata FORMULASInya persis sama dengan formulasi kalimat-kalimat motivasi di atas.
Bunyinya begini,
JANGAN MENUNGGU IDE DATANG LALU BARU MENULIS. MENULISLAH DULU MAKA IDE AKAN DATANG PADAMU."
Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa menulis kalo belom ada ide?
Sering kan kita ngedenger orang ngomong begini, 'Gue sih mau nulis tapi belom ada ide nih.' Nah, itu keliru. Itu salah. Salah besar!!!!
Perlu di tekankan bahwa:
IDE ITU GAK BOLEH DITUNGGU. IDE ITU HARUS DIPANCING.
Persoalannya, cara mancingnya gimana?
- Caranya begini: Coba perhatikan sekeliling kalian.
- Lalu tuliskan benda-benda yang kita tangkap melalui pancaindera.
- Kemudian gabungkan dan susun semua benda tadi menjadi satu kesatuan dalam beberapa kalimat.
- Dengan menuliskan apa yang ditemukan oleh pancaindera, tulisan tersebut akan berfungsi menjadi pemicu supaya ide datang.
Nah, metode menulis tanpa ide ini sudah beliau praktekkin bersama partner nya Asep Herna. (Dia seorang penulis juga). Om Bud yang menemukan metodenya dan Asep yang mempraktekkannya. Suatu hari Pak Asep mencoba memperaktekkan metode ini.
Pak Asep saat itu sedang berada di kamarnya dan berniat hendak menulis sesuatu. Tapi sayangnya Pak Asep idenya lagi mandeg. Pak Asep duduk di depan laptopnya yang sudah menyala dari tadi tapi masih saja kosong tanpa satu huruf pun di atasnya. Pak Asep memandang ke sekeliling kamar dan mengamati benda apa saja yang terdapat di kamarnya.
Setelah itu dia menuliskan benda-benda yang ditemukannya.
Benda-benda tersebut adalah :
- 1. PRINTER
- 2. KERTAS
- 3. DINDING
- 4. AC
- 5. JAM
- 6. LAPTOP
Dan beginilah hasilnya :
"PRINTER warna hitam di depanku menungguiku kaku, ditemani KERTAS-KERTAS kosong yang berserakan di sekitarnya. Aku lihat DINDING tampak pucat, barangkali kedinginan karena berjam-jam disembur AC yang begitu angkuh. JAM menunjukkan pukul 2 pagi. Tapi layar LAPTOPKU masih juga kosong. Dan hingga detik ini, tak satupun ide bergairah menghampiri."
Pak Asep telah membuat sebuah tulisan yg bagus hanya dengan mengandalkan matanya. Padahal diawal beliau merasa tidak memiliki ide. Jadi menurut Om Bud, meskipun kita merasa mentok tidak memiliki ide untuk dituliskan, seseunghnya kita masih mempunyai indera penciuman, pendengaran, pengecapan dan peraba sebagai device untuk bereksplorasi. Semua yang ditangkap panca indera sangat berpotensi untuk membuat tulisan pemancing ide.
Lanjut beliau, meskipun belom punya ide. Nyalakanlah laptop kalian. Duduk di depannya. Buka software WORDS. Taruh jemari kalian di atas tuts seakan-akan kalian sudah mendapat ide untuk ditulis.
Intinya adalah biasakan menulis dulu tanpa perlu menunggu ide datang. Cara menulis seperti itu adalah cara untuk memancing ide datang. Ketika ide sudah terjaring barulah kita kemas menjadi tulisan yang menarik.
Setelah dilihat Pak Asep ternyata bisa , kemudian beliau pun mempraktekkannya sendiri. Dipilihnya 6 benda yang tertangkap panca indranya. Dan 6 benda yang dipilihnya sebagai berikut :
Sepatu tua
Kasur
kulkas
Pintu
handuk
Pancuran
Dan tanpa butuh waktu lama, terciptalah tulisan sebagai berikut ini:
Brak! PINTU kamar tidur kudorong dengan kuat sehingga menimbulkan suara menggelegar. Aku terlalu capek sehingga langsung kubanting tubuhku di atas KASUR yang empuk. Kepalaku mau pecah rasanya karena letih.
“Aku benci sama kamu!!!” Tiba-tiba terdengar suara mengagetkanku..
Aku mencari suara tersebut ternyata datangnya dari SEPATU TUA yang sedang mojok di sudut kamar, di samping KULKAS.
“Kenapa kok benci?” tanyaku terheran-heran kok sepatu itu bisa berbicara.
“Sejak kau memiliki sepatu baru, kau tidak pernah peduli lagi padaku. I hate you!!”
Hah? Sepatu lamaku cemburu dan merasa dicampakkan. Aduh! Apakah aku sudah gila?
“I HATE YOU!!!!!!””” Dengan cepat aku berdiri meraih HANDUK lalu masuk ke kamar mandi. Barangkali guyuran air dingin dari PANCURAN bisa menyegarkan tubuh dan pikiranku. Bismillah….
Sebagai penyemangat, diakhir materi, beliau mengingatkan kepada kita semua bahwa Menulis itu sebuah proses. Menulis bukan skill yang bisa diperoleh dalam waktu semalam. Jadi kita memang harus berlatih.
Dilanjut dengan sesi tanya jawab yang cukup panjang juga. Pokoknya malam ini materinya seru banget dah. Semoga makin membakar semangat untuk menulis bahkan memiliki buku sendiri.
bisa juga dibaca di sini, https://wijayalabs.wordpress.com/2020/04/07/menulis-tanpa-ide-bersama-budiman-hakim/
Sip Om.
ReplyDeleteKeren
ReplyDeleteMantull
ReplyDeleteMantab Om Jay
ReplyDeleteWah megilan (bhs. Lamongan)/ Luar biasa Om jay
ReplyDeletekeren om jay
ReplyDeletesangat inspiratif
ReplyDeletesiip...
Luar biasa om jay.
ReplyDeleteKeren abis
ReplyDeletemantap om jay... sehat slalu & sukses...
ReplyDeleteMantapπ
ReplyDeleteIkut menikmati diskusi meskipun fasif... td pgi sudh mulai mengirimkan lgi tulisn ke kompasiana.. semoga istiqamah
ReplyDeleteluar bias.. materinya mudah dimengerti dan sangat bisa dipraktekkan
ReplyDeletehttp://www.bilaliswanto.com/2020/04/tips-menulis-tanpa-ide.html
ReplyDeletehttps://unih789.blogspot.com/2020/04/cerita-tidak-penting-atau-cerita-penting.html?m=1
ReplyDeletehttps://etiknurintobantarbolangpemalang.blogspot.com/2020/04/menulis-tanpa-ide.html
ReplyDeleteinspiratif dan memancing ide-ide menulis. trima ksih om Jay
ReplyDeletehttp://ropiyantoropi.blogspot.co.id
Mantap Omjay
ReplyDeleteTerima kasih, atas ilmunya moga bermanfaat
ReplyDelete