Assalamu'alaikum.
Om Jay, mohon maaf, saya cuma baru bisa menyimak. Sebetulnya saya sangat tidak suka menulis. Tapi saya penasaran. Jadi setiap ada program-program tentang menulis saya ingin bergabung. Dan saya pernah mengikuti seminar sagusabu (satu guru satu buku). Walaupun sebetulnya saya malu, karena di sana ternyata ketemu dengan teman-teman senior dan sudah banyak pengalaman. Saya jadi minder.
Sampai saat ini saya masih penasaran, bagaimana orang kok bisa dengan mudah melontarkan kata-kata dan bahasa yang runtut dengan mudahnya, Subhanallah! Saya jadi semakin geregetan dengan saya sendiri, mengapa tangan saya terasa sangat berat. Atau mungkin karena saya sangat sulit untuk terinspirasi atau berimajinasi. Saya sendiri jadi bingung dengan keadaan dalam diri saya. Tapi yang saya sadari salah satunya adalah, saya orangnya lelet.
Benar apa kata Om Jay bahwa seorang penulis itu harus banyak membaca. Ditambah lagi saya gaptek. Mungkin itulah termasuk kelemahan saya juga. Bagaimana ya untuk memulai semua ini?
Mungkin ada tips-tips untuk mengatasi kelemahan-kelemahan saya. Terimakasih.
Wassalam...
Jawaban Omjay:
1. Menulislah dari apa yang disukai dan kuasai
2. Mulailah menulis dari 3 alinea yaitu alinea pembuka, isi dan penutup
3. Kembangkan tulisan tersebut menjadi beberapa alinea yang enak dibaca
4. Menullislah dengan hati agar kau temui hati pembaca setiamu.
5. Posting tulisan anda setiap hari di blog agar dapat dibaca orang lain, sebab kita menulis untuk dibaca oleh orang lain. Saya menulis di blogger.com atau wordpress.com
Mantap om Jay
ReplyDeleteKeren Omjay...Silahkan sy tunggu kunjungan baliknya di www.sarastiana.com
ReplyDeleteIjin share di blog saya Om Jay, biar jadi tulisan AKU BLOGGER TERNAMA DUNIA. Ha ha ha ha ha ha ha .....
ReplyDeleteSangat bermanfaat
ReplyDeleteenak juga om Jay saya bingung tapi tetap penasaran tetap mencoba nich walau keteteran. buat blognya sdh jadi sambil menyimak om jay belajar ke mbah google terima kasih banyak ilmunya : https://kreatifdaring.blogspot.com/
ReplyDeletemenulis membangun kehidupan
ReplyDelete