Review Materi
Selasa, 31 Maret 2020
Menurut ibu Sri Sugiastuti dari blog, perlahan bila anda akan menjadikannya buku, kumpulkan kembali, dan ikuti prosedur editing, setting, hingga pengurusan ISBN dan seterusnya hingga menuju ke percetakan dan siap terbit.
Terpacu dengan ulasan beliau semalam yang hebat, saya ingin berbagi pengalaman yang tidak seberapa saat belajar menulis.
Saat saya di SPG ( Sekolah Pendidikan Guru ) di Semarang saya sering menulis diary, cerpen, puisi, kamus Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang sederhana, daftar belanja harian dari uang yang diberikan orang tua dan hasil memberi les Bahasa Inggris anak anak dari SD sampai pencari kerja.
Saya punya buku diary dan buku tulis yang menemaniku saat longgar untuk menuliskan apa saja. Waktu saya menulis saya dulu pakai nama Rani. Dari singkatan nama Prihariyani. Sekarang saya memakai nama diri
biar mudah saat mencari tulisan saya.
Menulis itu menyenangkan sekali. Dimana saja saya kerjakan. Saya pernah menulis di teras rumah dikawasan Universitas Diponegoro sambil menunggu suami . Disitu dapat 5 puisi. Puisinya sederhana tetapi lega saat sudah jadi. Rasanya ada kebahagiaan direlung hati.
Waktu itu saya ikut dengan penulisan buku Antologi yang dibimbing oleh Ibu Emi Sudarwati. Kepada beliau saya sampaikan terimakasih yang tak terhingga.
Saya juga masih bawa buku khusus untuk menulis puisi, cerpen dll. Terkadang saat menunggu anak-anak mengerjakan PTS (Penilaian Tengah Semester) maupun PAT (Penilaian Akhir Tahun) dan Ujian Nasional saya isi dengan menulis.
Selesai menulis saya tunjukkan kepada siswa untuk memotivasi mereka. Setelah menjadi buku, ada nama dan tulisan kita menjadikan bangga. Meski tulisan kita ala kadarnya.
Semoga kita selalu semangat menulis dan menulis terus sampai kapanpun. Saya ingin terus belajar menjadi penulis yang baik.
Om Jay, thank you very much.
Wait the result. We will be happy with our book and our writing.
Penulis
Prihariyani, S.Pd.,M.Hum
SMPN 3 Mranggen
Demak
Jawa Tengah
Thx u om Jay
ReplyDelete