Komunitas Sejuta Guru Ngeblog

Komunitas Sejuta Guru Ngeblog
KSGN

Sunday, December 20, 2020

Keluarga covid-19

Apa kabar kawan-kawan blogger kompasiana dan blog Omjay. Hari ini omjay akan bercerita apa yang omjay alami hari ini. Kisah seorang guru yang baru saja terpapar covid-19. Sebuah kisah nyata yang akan saya bagikan di kompasiana dan blog lainnya. Omjay  akan bercerita tentang Covid-19 di mata seorang guru yang pernah positif covid-29 dan alhamdulillah kini sudah sembuh dari covid-19..


Selama sebulan lebih kami menjalani isolasi mandiri di rumah. Saya periksa Rapid tes di klinik kimia Farma Jatibening, Bekasi. Ingat saya tanggal 10 Nopember 2020. Kemudian periksa tes swab di Puskesmas Jatibening Bekasi tanggal 13 November 2020.  Semenjak itu saya menjalani karantina mandiri di rumah setelah diberitahu kalau saya dinyatakan positif Covid-19.


Berlian dan mamahnya jalan-jalan Pagi

Besoknya anak istri juga ikut tes swab di Puskesmas Jatibening Bekasi, dan ternyata hasilnya juga positif Covid-19. Kami terpaksa pisah kamar tidur. Berlian anak saya di kamar depan, Istri di kamar tengah dan saya sendiri di kamar belakang. Tempat mandi kami juga sementara dipisah. Alhamdulillah rumah kami cukup luas selama menjalani isolasi mandiri.

Hari ini Minggu, 20 Desember 2020 kami bertiga baru berani keluar rumah. Kami jalan-jalan pagi di sekitar kompleks perumahan Jatibening Indah dan membeli nasi uduk langganan yang sudah lama tidak kami kunjungi. Tadinya mau makan nasi uduk di sana, tapi istri tercinta menyarankan agar makan nasi uduknya di rumah saja. Sebab kita masih harus menjauhi kerumunan.

Pulang dari beli nasi uduk di dekat masjid al Ikhlas Jatibening, kota Bekasi, kami mampir membeli gorengan langanan istri. Masih hangat dan baru digoreng. Minyaknya juga masih baru. Saya membeli tempe tahu buat tambahan lauk makan nasi uduk. Sementara Berlian dan istri memilih gorengan kesukaannya seperti bakwan, singkong, ubi, dan pisang molen.

jajan gorengan pagi

Pagi ini jalanan tak seramai hari biasanya. Mungkin karena hari libur. Saya melihat ibu-ibu penjual nasi kuning di pinggir jalan.  Belum ada pembelinya. Ingin sekali membeli nasi kuningnya, tapi kami sudah terlanjur beli nasi uduk. Sayang kalau mubazir tak ada yang makan.

Setelah kami sekeluarga terpapar virus corona, baru hari ini kami berani keluar rumah. Tentu saja pakai masker dan menjaga jarak dengan orang lain. Udara pagi yang seger membuat kami merasakan kebugaran dalam tubuh ini, Terutama bila berdekatan dengan pohon yang rindang daunnya. Terasa sangat bahagia, karena mendapatkan oksigen segar dari alam ciptaan Tuhan.

Selama isolasi mandiri, saya banyak menulis untuk melupakan penyakit. Anak saya menyelesaikan karya tulisnya di SMA Labschool Jakarta, dan istri asyik dengan tanaman bunganya. Alhamdulillah sekarang bunganya sudah mekar berwarna warni. Cantik sekali dilihatnya. Saya sempat motret dan upload fotonya di facebook dan instagram.



tanaman bungan yang dirawat istri tercinta



Dalam WA keluarga besar saya mendapatkan info tentang perbedaan rapid antibodi, swab antogen, dan swab PCR. Berikut ini saya copas dari WA Group keluaga besar kami untuk anda baca. Saya sempat membaca sinya sambil memandangi bunga-bunga yang ada di depan rumah.




bunga warna warni yang ditanam istri



ANTARA RAPID ANTIBODI, SWAB ANTIGEN, & SWAB PCR


Perbedaan dan manfaat masing2

Test rapid itu ada 2, yaitu rapid antigen dan rapid antibodi...rapid yang dipakai di negara kita termasuk di pkm adalah rapid antibodi...

Apa bedanya antibodi dengan antigen?

Antibodi adalah kekebalan khusus terhadap mikroorganisme (virus, bakteri) yang sudah terbentuk dan terdeteksi didalam darah yang dikenal dengan nama imunoglobulin (Ig).

Ig ada 2 yaitu IgM dan IgG... apa bedanya? IgM (mula) adalah Ig yang terbentuk sebagai respon awal terhadap mikroorganisme...seiring dgn waktu IgM ini akan menurun dan digantikan oleh IgG yaitu imunoglobulin lanjutan yang akan bertahan beberapa bulan..
dan bila diberi suntikan booster IgG ini akan bertahan bertahun2....

Sedangkan antigen adalah bagian dari tubuh kuman

Swab antigen berarti pemeriksaan apus hidung untuk mencari bagian2 tubuh kuman termasuk virus

Sedangkan SWAB PCR adalah pemeriksaan apus hidung untuk mendeteksi DNA virus covid19

Virus corona itu ada 4 genus yaitu : alfacorona, betacorona, gamma corona dan deltacorona. masing2 genus memiliki ciri DNA yang berbeda...di alam ini Allah tidak pernah menciptakan DNA yang sama walau satu genus korona...

Apa kelemahan rapid antibodi? Rapid ini bisa reaktif bila ada imunoglobulin terhadap genus korona yang tidak spesifik bisa alfa, beta, delta, dan gamma.
sedangkan covid19 disebabkan oleh betacorona

jadi rapid antibodi tidak bisa dijadikan acuan diagnosis covid19

begitu pula dengan swab antigen;...akan positif bila tertangkap materi tubuh dari korona manapun dan tidak bersifat spesifik untuk covid19 atau beta corona...dan pemeriksaan ini tidak bisa dijadikan dasar diagnosis....

Hanya SWAB PCR lah yang jadi dasar diagnosis covid19....karena ia memeriksa adakah DNA Betacorona atau tidak

Dalam swab pcr ditentukan CT yang kurang 40 dinyatakan positif...

apa itu CT? CT singkatan dari Cycle Treshold artinya pada putaran keberapa DNA virus mulai terdeteksi....semakin sedikit putaran yang sudah terdeteksi virus covid berarti nilai CT rendah...dan CT rendah menunjukan jumlah virus yang banyak...dan semakin banyak putaran baru terdeksi DNA covid berarti CT besar ini menunjukan jumlah virus sedikit....

Seandainya hasil rapid antibodi dan PCR benar2 dilakukan  pada penderita yang sebenarnya covid19 maka akan diinpretasikan sebagai berikut :

Kondisi 1 : PCR SWAB Positif dan RAPID Negatif

ini terjadi pada pasen yang baru masuk virus terhirup ke lubang hidung atau mulut dan belum terbentuk Ig kekebalan, sehingga rapid tes negatif

Kondisi 2 : PCR SWAB Positif dan RAPID Positif

ini terjadi pada pasen yang sedang mengalami infeksi akut covid dan sangat menularkan...dihidung positif dan kekebalan sudah terbentuk

Kondisi 3 : PCR SWAB Negatif dan RAPID Positif

ini terjadi pada pasien masa penyembuhan...virus dihidung dan tubuh sudah hilang....dan kekebalan masih terbentuk....

Darah yang mengandung kekebalan inilah yang disebut PLASMA TERAPI PLASMA artinya memasukkan darah plasma yang sudah mengandung kekebalan terhadap covid19....dan ini sangat efektif sebagai obat...semacam ATS ANTI TETANUS SERUM untuk kuman tetanus atau SABU, serum bisa ular untuk racun ular....


Semoga bermanfaat. (copas dari WA Group)

Dulu sewaktu belum merasakan adanya virus corona dalam tubuh, saya berusaha mencari informasi di internet tentang virus ini. Ternyata ganas sekali virusnya dan saya berusaha agar tak terkena virus ini. Ribuan orang sudah menjadi korban. Bahkan sudah banyak yang meninggal karena covid-19. Namun, malang tak dapat ditolak, untuk tak dapat diraih. Ternyata saya ikut terpapar juga dengan virus corona ini.

Sewaktu seorang kawan terkena virus corona, sekolah tempat saya mengajar, sempat kami dibuat heboh. Sebab virus ini menyebar sangat cepat sekali. Kawan-kawan yang terinfeksi virus ini sempat shock. Mereka tidak tahu kalau sudah terpapar virus korona. Setelah ikut tes swab, barulah mereka mengetahuinya.

Begitu juga ketika kakak saya dan keluarganya terkena virus corona. Kami sekeluarga agak kaget mendengar beritanya. Sebab mereka tidak ada yang sakit. Hanya kakak saya saja yang suka batuk-batuk di rumahnya.

Suatu ketika, di kantor istrinya ada swab masal. Barulah ketahuan kalau dia terkena virus corona dan akhirnya sekeluarga di tes swab. Hasilnya sungguh mengejutkan kami. Ternyata mereka dinyatakan positif Covid-19.

Kesabaran dalam menjalani isolasi mandiri, membuat kakak saya beserta keluarganya hampir 3 bulan berada di rumah. Mereka konsultasi dengan dokter menggunakan aplikasi virtual zoom. Semua obar dikirimkan ke rumah pakai driver ojek online.

Sekarang kakak saya bersama keluarganya ikut pergi ke Pekalongan dalam rangka pernikahan keponakan di sana. Dari foto yang dikirimkan dan siaran langsung lewat zoom, nampak kakak saya beserta istri sangat sehat dan berseri-seri wajahnya. Mereka sudah lupa kalau sempat terpapar virus corona.

Pernikahan keponakan di Pekalongan


Dalam wa group sekolah juga ramai. Salah satu karyawan kami di SMP Labschool Jakarta menikah hari ini. Sekolah menyewa bus untuk guru dan karyawan yang akan pergi kondangan ke rumah mbak Nana di Serang Banten. Saya melihat mereka sangat mentaati protokol kesehatan dan duduk di kursi bus dengan tertib, dan sebelahnya kosong.

Virus Corona atau covid-19 membuat saya banyak belajar akan pentingnya menjaga kesehatan. Saya melihat dan membaca di media online, pak Anies dan keluarga terpaksa bertemu dengan menggunakan kaca. Ayah dan keluarganya berpisah untuk sementara waktu. Pak Anies menjalankan isolasi mandiri di rumah gubernur DKI Jakarta. Sedih sekaligus gembira melihat keceriaan keluarga mereka.

Beritanya ada di sini

Virus corona di mata saya masih meniggalkan tanda tanya. Sebab setiap orang mengalami gejala yang berbeda-beda. Bahkan ada yang tanpa gejala. Dulu kalau mendengar orang yang terpapar covid-19, kesannya mereka akan sulit bernafas dan ditempatkan di kamar ICU. Saya menjadi takut kalau membaca cerita para penderita covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Saya dan keluarga bersyukur tidak dirawat di rumah sakit. Kami hanya menjalani isolasi mandiri di rumah. Alhamdulillah kami semua sudah dinyatakan negatif Covid-19 setelah menjalani tes swab selama 3 kali di puskesmas Jatibening Bekasi.

Demikianlah sedikit cerita saya hari ini. Semoga bermanfaat untuk para pembaca http://kompasiana.com/wijayalabs. Indahnya saling berbagi di dunia maya. Kompasiana bisa menjadi wadahnya.



Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia


19 comments:

  1. Pengalaman Om Jay menjadi sarana belajar bagi banyak orang agar selalu menjaga kesehatan dan tetap mengikuti protokol kesehatan. Trimakasih omjay

    ReplyDelete
  2. Wahhh ilmu tentang covid tidak habis habisnya,
    dari tulisan om Jay saya mendapatkan pencerahan tentang perbedaan ANTARA RAPID ANTIBODI, SWAB ANTIGEN, & SWAB PCR

    Membaca tulisan ini sangat menyenangkan ditemani dengan pisang goreng kesukaan yang saya beli di depan gang dekat rumah saya, hehehehe

    Sehat selalu OmJay

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya juga baru dapat hari ini dan saya bagikan kepada kawan kawan di blog

      Delete
  3. Saluuttt Omjay..saya suka baca tulisan om Jay, sangat menginspirasi...ternyata tulisan , cerita tentang 'sendiri' bersama kegiatannya sangat menarik dibaca, apalagi dg bahasa ringan dan spontan,..*hebat* !! Trimakasih sudah menambah wawasan utk saya..

    ReplyDelete
  4. Shar-e yang bermanfaat Tks Om Jay sehat terus dan jangan sakit sakit lagi ya. Salam u Keluarga

    ReplyDelete
  5. Kreatifitas mengalahkan segalanya, badan terisolasi namun imajinasi tak pernah berhenti. Mantap omjay sehat terus dan Corona gak pernah kembali ketubuh omjay dan keluarga

    ReplyDelete
  6. Pengalaman dan ilmunya dikemas dengan bahasa ringan, bagus om jay👍

    ReplyDelete
  7. Terima kasih Om Jay atas ilmu yang diberikan kepada kami. Saya menjadi tau perbedaan antara rapid antobodi, swab antigen, dan swab PCR. Stay health Om Jay

    ReplyDelete
  8. Terimakasih atas ilmunya Om Jay,semoga kita disehatkan semua,amiin

    ReplyDelete
  9. Terima Kasih, Oom Jay ..
    Sangat informatif deskripsi nya 👍😁, sebagai penambah ilmu untuk kita.

    Even better if, kalo lagi ada waktu senggang, buat Mapping nya dong Oom / Matrik nya, untuk kami kami ini yang suka membaca dalam bentuk Matrik / Mapping / Flow Process.

    Semangat ya Oom, dan terus berkarya dalam menulis & pembelajaran.

    😁🙏

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah
    lega rasanya om jay sudah negatif covid-19
    sehat selalu ya om jay

    ReplyDelete
  11. Terima kasih Om jay, tulisannya bermanfaat sekali bagi saya..

    ReplyDelete