Intan Rahmadani Kusumah, S. Hum.
Semalam banyak teman-temannya Intan datang. Mereka datang untuk mengucapkan selamat dan sukses buat Intan, karena sudah lulus ujian skripsi hari ini secara daring.
Anak saya yang pertama ini memang cerdas. Dalam usia muda Intan sudah berani keluar negeri tanpa dibiayai dan didampingi orangtuanya. Bahasa Inggris yang dikuasainya sudah cukup menjadi bekal keliling dunia.
Sebagai ayahnya tentu saya bangga.
Jadi teringat waktu anak ini kecil. Intan terserang sakit panas. Suhu badannya meninggi dan terkena step.
Pagi hari saya cari dokter ke sana kemari. Akhirnya dapat juga. Tapi Intan harus dirawat di rumah sakit Hermina Bekasi.
Itulah pengalaman yang tak pernah terlupakan selama hidup saya. Kalau saja waktu itu saya tidak cepat bertindak, Intan mungkin sudah dipanggil Allah.
Kelahirannya juga unik. Intan lahir prematur. Dokter bilang istri akan melahirkan bulan depan. Ternyata Intan muncul lebih awal. Sebagai ayahnya saya tak sempat menyaksikan kelahirannya di Bandung. Sebab tak menyangka, Intan lahir lebih awal dari yang diperkirakan dokter.
Saya diberitahu ayah lewat telpon ketika masih di sekolah. Kami masih ada acara pesantren Ramadhan di Jakarta. Saya langsung berangkat ke Bandung dan minta izin pimpinan untuk berangkat ke Bandung.
Dalam perjalanan saya sempat pusing nama apa yang cocok untuk anak pertama ini. Lahir tanggal 26 Desember 1998.
Ayah saya telpon. Katanya kasih saja nama Intan Rahmadani Kusumah. Saya langsung setuju karena Intan lahir di saat bulan Ramadhan.
Sampai di rumah bersalin saya lihat seorang bayi mungil dalam inkubator. Wajahnya cantik seperti mamahnya. Belakangan saya tahu. Golongan darahnya juga O sama dengan mamahnya.
Sebagai seorang ayah baru tentu gembira. Kurang 9 bulan Intan lahir. Alhamdulillah ibunya melahirkan secara normal. Sayang saya tak sempat menyaksikan detik-detik kelahirannya.
Sekarang Intan semakin besar dan dewasa. Dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi semuanya di negeri. Hanya di TK saja yang swasta.
Saat pulang dari umrah bersama istri, ada kabar gembira dari Intan. Foto yang dikirimkan ke detik travel menang lomba foto di Bali. Intan dapat hadiah belajar singkat di luar negeri. Sakura Jepang menjadi negara tujuannya.
Tentu saja saya senang. Satu demi satu doa kami di tanah suci terkabul. Intan berangkat ke luar negeri dari tempat neneknya di Bandung. Saat pulang barulah saya sendiri yang menjemputnya di bandara Sukarno Hatta.
Sempat ngobrol sedikit tentang negara Jepang. Tahun 2016 kebetulan saya sendiri pernah ke sana. Intan cerita suatu saat akan ajak mamahnya berkunjung ke negara Jepang. Sebuah negara maju dengan karakter bangsanya yang disiplin dan menghargai soal waktu.
Pulang dari Jepang intan berangkat ke Korea Selatan. Kemudian ke Singapura dan Malaysia untuk mewakili anak anak muda Indonesia berbagi pengalaman menjadi konten kreator.
Lagi-lagi saya dibuat bangga dengan anak ini. Semalaman ayahnya kurang tidur. Demi menemani Intan yang mempersiapkan sidang skripsi secara online.
Alhamdulillah Intan lulus dengan nilai A dan siap diwisuda dari jurusan Sastra Inggris UIN Bandung dengan gelar sarjana humaniora.
Kini ada gelar sarjana di belakang namanya. Intan Rahmadani Kusumah, S. Hum.
Semoga selalu sehat nak dan ayah doakan cita-citamu kuliah S2 di Korea Selatan terwujud. Ayah hanya pesan satu. Jangan pernah tinggalkan sholat 5 waktu.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Selamat buat putri cantiknya Om, dan selamat juga buat Om dan keluarga. saya ikut berbangga
ReplyDeleteSelamat untuk putrinya ya Om Jay...semua pasti ikut bangga, termasuk sy yg membaca tulisan Om Jay
ReplyDelete