Tukang kupat sayur
Dagangannya dipikul. Berangkat dari rumah pukul setengah enam pagi. Beliau berjalan kaki. Keliling kompleks perumahan memasarkan kupat sayurnya.
Kalau habis bisa dapat uang setengah juta katanya. Harga sepiring pakai telor hanya tiga belas ribu saja. Cukup untuk sarapan pagi tubuh tambun ini.
Saya menikmati kupat sayur di pagi ini. Sambil ngopi dan ngeteh di warung kopi. Kupat sayurnya enak. Membuat lidah saya ikutan bergoyang.
Sayur labuh dikasih santan. Membuat Abang yang membuatnya semakin tampan. Sayur kupat buatannya memang enak di makan.
Semoga laris dagangannya bang. Anak istri pasti senang. Setengah juta sudah ditangan abang. Uang diputar buat modal dagang.
Tukang kupat sayur ada di depan mata kita. Mari belajar cara berwirausaha. Tak perlu modal besar untuk memulainya. Tindakan nyata itu kuncinya.
Penghasilan sebulan lima belas juta sudah terlihat di depan mata. Tak perlu malu dan ragu mengerjakan pekerjaannya. Jemputlah rezeki ketika matahari mulai menyinari dunia.
Pagi ini saya belajar dari tukang kupat sayur. Daripada diam di rumah sambil mendengkur. Lebih baik jalan-jalan pagi sambil menikmati kupat sayur. Semoga kita menjadi orang yang termansyur.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Ntu mah makanan kesukaan saya, om Jay. Memang terkadang kita melihat tukang-tukang seperti itu pekerjaan yang diremehkan, padahal kalau dihitung penghasilan mereka cukup lumayan.
ReplyDelete