Menggiatkan Literasi di Kalangan Guru.
Selamat malam semuanya. Selamat pagi bagi yang baru membaca tulisan saya di pagi hari.
Senang rasanya bisa berbagi inspirasi dan motivasi di kalangan guru. Sebab berbagi itu tak pernah merugi.
Malam ini kami mengundang ibunda Sri Sugiastuti dari kota Solo. Beliau adalah penggiat literasi yang sangat baik hati. Banyak guru yang terbantu dalam menerbitkan bukunya. Baik buku solo atau mandiri maupun buku bersama atau antologi.
Ibu Sri Sugiastuti adalah seorang kepala sekolah SMK di kota Solo. Saya pernah menjadi narasumber di sekolah beliau yang asri. Kami juga pernah berkeliling Indonesia bersama beliau untuk menyebarkan virus literasi di kalangan guru.
Terakhir saya bertemu beliau di kota Kupang Nusa Tenggara Timur atau NTT. Kami diundang oleh pengurus PGRI kota Kupang ibu Nia dan bunda Retno. Juga pak David yang baik hati.
Selama mengisi materi di kota Kupang, kami bertemu dengan mantan mendikbud bapak Prof. Wardiman yang juga sebagai salah satu narasumbernya. Senang sekali bisa bertemu napak Prof. Wardiman yang semangatnya luar biasa.
Saya juga pernah bersama bunda Kanjeng mengisi materi di kota Dharmasraya Sumatera Barat. Namun karena ada tugas negara, saya pulang duluan ke Jakarta. Padahal ingin sekali jalan jalan di kota Dharmasraya yang sejuk dan indah pemandangannya.
Malam ini kami bertemu kembali di dunia maya secara virtual. Aplikasi zoom mempertemukan kami. Sekitar 130 orang lebih bergabung dalam acara kami dan lebih banyak yang menonton acaranya di youtube.com.
Alhamdulillah langsung viral acaranya di media sosial. Banyak yang membuka dan menyimak acaranya. Kawan kawan di PGRI banyak yang memviralkannya. Terima kasih.
Menggiatkan literasi di kalangan guru sangat penting. Kita perlu bekerjasama agar semua guru dapat ikut berkontribusi. Terutama dalam kegiatan literasi digital dan gerakan literasi sekolah yang biasa disingkat GLS.
Supaya gerakan literasi sekolah bisa terlaksana dengan baik, kita harus berkolaborasi. Kerjasama ini penting supaya para guru bisa saling berkenalan dan bersilahturahim dengan guru lainnya di sekolah yang berbeda.
Kami di PGRI memiliki program belajar bicara dan belajar menulis. Alhamdulillah banyak yang ikutan bergabung. Ratusan buku sudah diterbitkan dan sudah banyak pula yang menularkan virusnya kepada kawan guru lainnya.
Kegiatan belajar menulis kami adakan setiap hari Senen, Rabu, Jumat. Kami mulai pukul 19.00 wib dan berakhir pukul 21.00 wib. Kegiatan dilaksanakan melalui aplikasi whatsapp. Aplikasi ini kami pakai untuk belajar menulis.
Ada banyak guru membantu saya di kegiatan belajar menulis di PGRI ini. Salah satunya ibu Kanjeng panggilan akrab ibu Sri Sugiatuti. Kami punya wa group sendiri dalam tim yang solid. Mereka sangat aktif sekali menggerakkan literasi di daerahnya masing masing.
Kegiatan belajar bicara atau public speaking for teacher kami laksanakan setiap hari Selasa, dan Kamis. Pukul 19.00 sampai 21.00 wib. Kita menggunakan aplikasi zoom. Kami mengundang para narasumber yang pakar di bidangnya masing masing.
Wow bagus sekali materi belajar bicara malam ni, semoga bisa ditonton kawan-kawan yg menyempatkan dri https://youtu.be/ruuyLQZYeo0.
Semoga kegiatan yang baik ini terus berlanjut. Setiap peserta belajar menulis akan mendapatkan sertifikat 40 jam dan peserta belajar bicara akan mendapatkan sertifikat 36 jam.
Mereka akan mendapatkan sertifikat bila sudah membuat resumenya yang diposting di blog masing masing. Dengan begitu kita menjadi terbiasa menulis. Khalifah Ali bin abi tholib pernah berkata, "ikatlah ilmu dengan cara menuliskannya".
Menggiatkan literasi di kalangan guru harus kita mulai dengan membangun kolaborasi yang indah. Selama wabah virus corona kami tidak bertatap muka di dunia nyata. Namun kita tetap bisa menggunakan WA sebagai media alat komunikasi yang banyak dipakai guru saat ini.
Untuk membuat poster atau flyer belajar menulis saya dibantu bapak Brian. Untuk membuat poster atau flyer belajar bicara saya dibantu bapak Namin. Sedangkan untuk disain sertifikat dan sewa akun Zoom saya dibantu bapak Fajar yang baik hati.
Selama ini kami belum pernah bertemu secara langsung. Kita komunikasi hanya melalui WA saja. Di WA group itu kami saling berbagi tugas. Alhamdulillah kami saling melengkapi.
Ada sekitar 15 orang yang membantu saya selama ini. Mereka saya ajak untuk berbagi ilmu dan pengalamannya. Belum termasuk para narasumber yang baik. Mereka ikhlas berbagi ilmu dan pengalamannya selama ini.
Lain waktu nama-nama mereka akan saya sampaikan satu persatu. Tak terasa sudah semakin larut malam. Di ponsel saya sudah menunjukkan pukul 23.27 wib. Sudah saatnya kita beristirahat.
Sampai bertemu esok hari. Dengan wajah berseri kita bangun literasi untuk anak negeri. Menggiatkan literasi di kalangan guru mari kita mulai dari diri sendiri.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru blogger Indonesia
Saya selalu malu jika melihat om jay menulis. Saya sebagai guru bahasa Indonesia yang selalu mengajarkan kepada siswa untuk menulis,saya karya pun saya belum punya. Saya salut dengan om jay yang konsisten dalam menulis. Tulisan om mengalir seperti air di laut bak tanpa hambatan
ReplyDeleteMemang tulisan om Jay bagi saya selalu inspiratif. Di tulisan Kali ini ada hikmah yang dapat Saya petik.Menggiatkan literasi perlu membangun kolaborasi.Nasihat bijakpun Khalifah Ali bin abi tholib pun diangkat "ikatlah ilmu dengan cara menuliskannya".ini jadi penyemangat
ReplyDeleteOm Jay mantap. Selalu memikirkan guru untuk maju. Jazakallahu Khairan
ReplyDeleteSelalu menginspirasi. Terimakasih banyak Om... Sehat selalu 🙏
ReplyDeleteAlhamdulilah sedikit demi sedikit menulis dan berbicara setelah gabung dengan grup menulis dan berbicara. Merupakan sesuatu banget.
ReplyDelete