Ya Allah banjir datang lagi

Banjir datang lagi

Akhirnya banjir datang lagi. Air cepat sekali mengalir ke tempat yang rendah sekali. Saya tak bisa berbuat apa apa lagi. Sebab masih di supermarket Alfamidi menunggu hujan reda dan berhenti.

Tadi pagi kakak ipar saya pesan teh dan gula pasir. Sambil olahraga pagi saya jalan kaki ke sekitar perumahan dan mampir di supermarket. Gak pernah menyangka kalau banjir akan datang lagi.

Sempat juga ngobrol sama tukang combro dan misro. Saya sempat pesan 20 buah intuk dibawa pulang. Tapi hujan tak kunjung berhenti. Malah makin deras sekali.

Aduh pantesan kakak ipar gak bisa jemput. Ternyata banjir di rumah. Air sudah masuk rumah kata anak saya intan. Saya malah disuruh nunggu di alfamidi sampai hujan mereda. Pulang ke rumah juga susah. Air ada di mana mana katanya.

,

Semoga banjir tak semakin meninggi. Bulan Januari selalu saja begini. Kami tak dibuat happy. Hujan turun deras sekali.

Di WA group Rt 005 rw 010 sudah ramai sekali. Banyak rumah yang sudah kemasukan air lagi. Pompa air di danau buatan tak berfungsi. Nampak banyak warga marah sekali. Kok bisa jadi begini?

Pegel juga terus berdiri. Untunglah ada kursi. Saya bisa lancar menuliskan kisah ini. Sebuah kisah dari guru blogger yang terdampar di alfamidi.

Ternyata benar apa yang disampaikan almarhum Doktor Nusa Putra di kampus UNJ Rawamangun beberapa tahun lalu di acara Teacher Writing Camp.

Tidak dibutuhkan otak untuk bisa menulis. Anda hanya perlu pantat dan duduk sebentar menuliskan apa yang anda alami dan rasakan.

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog http://wijayalabs.com